Minggu, 28 Juli 2013

GAYA BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIK BERDASARKAN MULTIPLE INTELLIGENCES



Abdul Halim Fathani

Kecerdasan menduduki tempat yang sangat penting dalam dunia pendidikan, namun seringkali kecerdasan ini dipahami secara parsial oleh sebagian kaum pendidik. Hakikatnya, kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu ia menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain. Gardner menyatakan ada delapan kecerdasan dalam teori multiple intelligences, yaitu kecerdasan linguistik, matematik, spasial, musikal, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Penelitian ini difokuskan untuk mendeskripsikan dan menganalisis gaya belajar siswa dalam menyelesaikan masalah matematik ditinjau dari tingkat kecenderungan multiple intelligences.


Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Instrumen lembar tugas yang digunakan merupakan salah satu contoh masalah matematik yang diambil dari buku berjudul “Problem Solving – A Basic Mathematics Goal: Becoming a Better Problem Solver” yang diterbitkan oleh Ohio Department of Education, Columbus, Tahun 1980. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IXB Madrasah Tsanawiyah Negeri Kepanjen Malang yang memiliki tingkat kecenderungan kecerdasan matematik dan linguistik yang ditentukan berdasarkan hasil multiple intelligences research (MIR). Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum gaya belajar siswa dalam menyelesaikan masalah matematik menggunakan kombinasi tiga gaya belajar, yaitu: visual, auditorial, dan kinestetik. Tetapi, pada tahap-tahap tertentu ada siswa yang menggunakan dua kombinasi gaya belajar (visual–kinestetik dan visual–auditorial), dan ada siswa  yang hanya menggunakan gaya belajar secara visual. Secara umum, siswa memiliki kecenderungan tertinggi dalam menyelesaikan masalah matematik dengan menggunakan gaya belajar visual. Dengan demikian, ketika guru melayani siswa sesuai dengan gaya belajarnya yang didasarkan atas tingkat kecenderungan multiple intelligences, maka dia akan mampu meningkatkan gairah belajar siswa dan pemahaman terhadap materi, sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah sampai tuntas. Selain itu, siswa menjadi sadar akan kemampuannya untuk menyelesaikan masalah matematik, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan refleksi untuk terus memacu semangat belajarnya menjadi lebih baik. Dengan memperhatikan gaya belajar siswa dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang memberi ruang gerak bagi setiap individu siswa untuk mengembangkan kecerdasannya.

0 komentar:

Posting Komentar