TONI MEMBAWA TOPI: POLA KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS
Oleh Abdul Halim Fathani
DALAM
suatu pelatihan Teachers Training “Sekolahnya Manusia” yang dilaksanakan oleh
Laboratorium Psikologi IAIN Sunan Ampel Surabaya bekerjasama dengan PT Next
Worldview (25-27 Desember 2009) ada beragam informasi menarik bagi saya (dan
tentunya bagi teman-teman peserta yang lain). Pada sesi pertama, narasumber
yang hadir dan memberikan materi adalah Pak Munif Chatib –biasa dipanggil Pak
Munif- yang juga penulis buku “Sekolahnya Manusia” memberikan pertanyaan yang
“unik” kepada peserta pelatihan. Salah satu tujuan dari pertanyaan yang
dilontarkan oleh Pak Munif ini adalah untuk mengetahui tingkat kecerdasan
logis-matematis para peserta pelatihan yang diselenggarakan di Auditorium Self
Acces Center (SAC) IAIN Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Adapun
pertanyaan yang disampaikan Pak Munif adalah sebagai berikut:
“Sebutkan
satu benda/alat/barang apa saja yang mudah dibawa ketika Anda mendaki gunung
dan tentunya yang dapat memberi manfaat kepada Anda? (Petunjuk menjawabnya:
Sebutkan nama Anda dulu, lalu sebutkan benda/alat/barang apa yang Anda bawa?
Misalkan: Nama saya MUNIF, saya membawa MANTEL).
Lalu,
setelah melontarkan pertanyaan dan memberikan contoh cara menjawabnya kepada
semua peserta pelatihan, Pak Munif menunjuk beberapa orang untuk menjawabnya.
Ada beragam jawaban yang diberikan oleh peserta pelatihan, di antaranya sebagai
berikut:
a.
Nama saya ABDULLAH, saya membawa
ATLAS. (Benar, kata Pak Munif).
b.
Nama saya FATIMAH, saya membawa BEKAL MAKANAN.
(Salah, kata Pak Munif).
c.
Nama saya HUSNA, saya membawa AIR.
(Masih salah).
d.
Nama saya MUNAWAROH, saya membawa
MINUMAN. (Bagus..Benar)
e.
Nama saya SULAIMAN, saya membawa
SABUN. (Benar)
f.
Nama saya TAUFIK, saya membawa TAS.
(Juga benar…)
g.
Nama saya IDRIS, saya membawa KOMPAS.
(Salah..)
h.
Nama saya HASAN, saya membawa
HANDUK. (Benar)
i.
Dan masih banyak yang lainnya.
Terus
terang, ketika itu, banyak peserta yang bingung dan bingung. Padahal kalu kita
cermati, dari beragam jawaban yang diberikan oleh peserta di atas adalah
semuanya benar, tetapi ternyata menurut Pak Munif ada jawaban yang benar dan
masih ada jawaban yang salah. Mengapa demikian?
Setelah
peserta “dibuat bingung”, akhirnya Pak Munif memberikan alasan mengapa jawaban
yang diberikan si A benar, si B salah, lalu si C salah, dan seterusnya. Marilah
kita kembali mencermati pertanyaan di atas. Pertanyaannya adalah: “Sebutkan
satu benda/alat/barang apa saja yang mudah dibawa ketika Anda mendaki gunung
dan tentunya yang dapat memberi manfaat kepada Anda?
Nah,
untuk dapat menjawab secara benar, Anda jangan mengabaikan petunjuk cara
menjawabanya. Pertanyaan di atas, petunjuknya adalah, Sebutkan nama Anda dulu,
lalu sebutkan benda/alat/barang apa yang Anda bawa? Misalkan: Nama saya MUNIF,
maka saya membawa MANTEL).
Semua peserta kelihatannya kurang cermat memahami petunjuk yang diberikan. Semua peserta sudah menyebutkan namanya masing-masing, tetapi benda/alat/barang yang disebutkan ternyata masih ada yang salah.
Pola Logis-Matematis
Pak
Munif akhirnya membuka “rahasianya”. Pertanyaan ini, memang untuk mengetahui
tingkat kecerdasan Logis-Matematis peserta pelatihan, terutama yang berkaitan
dengan kemampuan untuk menentukan pola dan urutan yang logis.
“Nama
saya MUNIF, saya membawa MANTEL”
Huruf
pertama nama Pak Munif, adalah huruf “M”, maka benda yang dibawa Pak Munif
adalah benda yang juga berawalan huruf “M”, dalam hal ini MANTEL.
Jadi,
jawaban Pak Munif tersebut, yang dinilai untuk menentukan benar-salahnya adalah
ketepatan pola pada setiap huruf awalnya.
Dengan
demikian, maka kita dapat kembali pada jawaban yang diberikan peserta pelatihan
di atas. Ternyata, yang menurut Pak Munif benar adalah memang antara nama
peserta dan jawaban yang diberikan memiliki pola huruf awal yang sama.
Sementara, jawaban yang salah adalah antara nama dan benda nya tidak memiliki
pola. Begitu juga judul tulisan ini, Toni Membawa Topi. Toni dan Topi memiliki
pola huruf awal yang sama, yaitu sama-sama berawal huruf “T”.
Inilah
salah satu cara untuk mengetahui tingkat kecerdasan logis-matematis seseorang.
Dengan kata lain, untuk mengetahui tingka kecerdasanmatematika seseorang, tidak
selalu harus mengerjakan soal ujian matematika di dalam kelas, yang jika
hasilnya bagus, berarti disimpulkan orang tersebut pintar matematika. Tetapi,
untuk dapat mengetahui tingkat kecerdasan logis-matematis seseorang itu dapat
dilakukan beragam cara.
Berikut
merupakan beberapa indikator anak yang memiliki kecerdasan logis-matematis
(yang saya kutip dari bukunya Thomas Amstrong (2000) “In Their Own Way:
Discovering and Encouraging Your Child’s Multiple Intelligences”.
a.
Menghitung problem aritmetika dengan
cepat di luar kepala.
b.
Menikmati menggunakan bahasa
komputer atau program software logika.
c.
Mengajukan pertanyaan seperti
“Dimana aakhir alam semesta?” atau “Mengapa langit biru?”
d.
Ahli bermain catur, dam, atau
permainan strategi lain.
e.
Menjelaskan masalah secara logis.
f.
Merancang eksperimen untuk menguji
hal-hal yang tidak dimengerti.
g.
Menghabiskan banyak watu memainkan
teka-teki logika, seperti kubus Rubik atau permainan logika.
h.
Suka menyusun dalam kategori atau
hierarki.
i.
Mudah memahami sebab dan akibat.
j.
Menikmati pelajaran matematika dan
IPA dan berprestasi tinggi.
Sesungguhnya
setiap anak dianugerahi kecerdasan logis-matematis. May Lwin, dkk (2008:43)
mendefinisikan kecerdasan logis-matematis adalah kemampuan untuk menangani
bilangan dan perhitungan, pola, dan pemikiran logis dan ilmiah. Dapat diartikan
juga sebagai kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan
matematika sebagai solusinya. Anak dengan kemampuan ini akan senang dengan
rumus dan pola-pola abstrak. Tidak hanya pada bilangan matematika, tetapi juga
meningkat pada kegiatan yang bersifat analitis dan konseptual. Menurut Gardner
ada kaitan antara kecerdasan matematik dan kecerdasan linguistik. Pada
kemampuan matematika, anak menganalisis atau menjabarkan alasan logis, serta
kemampuan mengkonstruksi solusi dari persoalan yang timbul. Dan, sebagaimana
yang diuraikan dalam tulisan di atas, bahwa dapat mengenali pola atau urutan
yang logis merupakan salah satu ukuran kecerdasan logis-matematis seseorang.
[ahf]
Posting Komentar untuk "TONI MEMBAWA TOPI: POLA KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS"
Posting Komentar