Selasa, 01 November 2016

BERPIKIR MATEMATIS KOMEDIAN DALAM MENGONSTRUKSI BAHAN KOMEDI: STUDI KASUS PADA STAND UP COMEDY INDONESIA

Abstract


Mathematical thinking has been studied by many researchers in different contexts. Lesh & English (2005) conduct a study about the connection between the someone’s success and his/her mathematical thinking ability. Shmakov & Hannula (2010) study about the creative thinking of students based on the fun mathematics teaching process, Young (2013) uses improv comedy to help the learning activities in class, and the finding of Nicewonder (2001) shows that introducing comedy during mathematics class in any given level could help students understanding the material and also could make mathematics become more fun. Basically, comedy uses the pattern of setup – punchline formula which offers expectation and gives unexpected surprise. In this matter, the thinking process known as assimilation – accomodation creates the condition equilibrium and disequilibrium. Furthermore, to analyze the mathematical thinking happens, the researcher conducts a research on Stand Up Comedy Indonesia. In short, mathematical thinking used by the comedians is an implicational logical pattern. A condition of “if” is as the setup while a condition of “then” is as the punchline. Different techniques of punchline used by different comedians are based on their stage persona which covers language, background, and the sensitivity of comedy.
Berpikir matematis telah dikaji oleh banyak peneliti dengan konteks yang berbeda-beda. Lesh & English (2005) melakukan penelitian tentang hubungan kesuksesan seseorang terhadap kemampuan berpikir matematis, Shmakov & Hannula (2010) meneliti tentang kreativitas berpikir siswa dari pembelajaran matematika yang menyenangkan, Young (2013) menggunakan komedi improv untuk membantu kegiatan belajar mengajar, dan penelitian dari Nicewonder (2001) mengungkapkan bahwa mengenalkan komedi di kelas matematika pada jenjang mana pun dapat membantu siswa untuk mengerti dan membuat matematika menjadi menyenangkan. Pada dasarnya komedi menggunakan pola setup – punchline, menawarkan harapan dan memberikan kejutan. Hal ini di dalam proses berpikir dikenal dengan proses asimilasi – akomodasi, yang menciptakan kondisi equilibrium dan disequilibrium. Selanjutnya, untuk mengkaji proses berpikir matematis yang terjadi, dilakukan penelitian terhadap Stand Up Comedy Indonesia. Secara singkat, berpikir matematis yang digunakan oleh komedian adalah pola logika implikasi. Kondisi “jika” sebagai setup, dan kondisi “maka” sebagai punchline. Teknik punchline yang berbeda digunakan oleh setiap komedian sesuai dengan persona panggung yang meliputi gaya bahasa, latar belakang, dan sensitivitas komedi.

Keywords


mathematical thinking; comedy material; stand up comedy; berpikir matematis; bahan komedi; stand up comedy
 
 
FULL TEXT:
 

0 komentar:

Posting Komentar